Ini kali pertama aku jatuh dalam pusaran bernama cinta, apa
benar namanya cinta, aku juga kurang tahu persis, karna dalamnya sangat gelap
dan pekat. Hanya jika kau menikmatinya maka kau akan melihatnya penuh warna.
Kita punya cerita tersendiri, dibawah hujan, di bawah
matahari, di antara kemacetan berbagai kendaraan, di tengah sumpeknya hingar bingar
kehidupan kita, diantara ratusan anak-anak SMA dan bahkan di tengah ribuan
mahasiswa.
Ini adalah kita berdua, tentang aku dan kamu, tentang
kalutnya hatiku dan mungkin hatimu juga. Tentang tawa konyol kita dan yang aku
lepas begitu saja di hadapanmu. Tidak ada rasa sungkan yang aku perlihatkan
atau ku sembunyikan. Kau tahu mengapa? Ah kurasa kau pasti tau jawabannya. Hujan
pun tau apa jawabannya.
Disini tertuang ribuan kisah kita, kisah yang tak pernah
mati kecuali ajal atau Tuhan yang berkendak. Kisah yang kita mulai tiga tahun
yang lalu, saat kita masih sama-sama mengenakan seragam putih abu-abu, kisah
yang di mulai di tanggal dua puluh delapan desember dua ribu Sembilan itu
hingga kini dua puluh enam maret dua ribu tiga belas, tak pernah surut meski
kita tahu ego kita kadang menguasi hati.
Untukmu sesorang yang sering memanggilku dengan nama jagoan,
shunsine, dek lia, dede atau apapun itu aku terima, dan untukmu hanya satu nama
yang selalu aku gelarkan kepadamu “kakak”. Aku harap suatu saat kau akan baca
post ini, entah kapan. Mungkin saat postingan ini sudah mulai terkubur dengan
post-post lain. Bacalah berulang jika kau mau. Copy paste, capture atau apapun
jika kau mau membacanya secara berulang.
Terimakasih untuk semuanya, terimakasih mulai dari dua puluh
delapan desember dua ribu Sembilan hingga detik ini.
Aku sayang kamu.