Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis.
Hal ini merupakan perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel
eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu
secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi,
transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan
eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan
inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa
pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara
pembiakan bakteri dengan cara
rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung
bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
1. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan
materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN
bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima,
tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya
terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu,
Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini
merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada
bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang
semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena
transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun
1982.
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan
materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama
transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah
terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang
nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN
inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan
membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering
terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki
dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle).
Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton
Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua
bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel
bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan
melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan
sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor =
faktor F )
b. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel
anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan
biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom.
Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh
sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan
diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel
anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali.
Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan,
bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat
mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu
jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri
mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil
eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya
organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi
bakteri.