Halaman

Selasa, 29 Oktober 2013

Keramat Rindu


Menjadi biasa, itu luar biasa. Aku terbiasa bersamamu lalu tidak, itu sungguh menyiksa. Tak mampu ku tepikan. Nyatanya, rumah hatimu adalah tumpah rinduku. Berkemah merangsek sumsum, mengibarkan bendera kegelisahan yang membuktikan luka, juga bahagia.
Jika boleh memilih, aku membutuhkan rindu sebagai kata keramat yang ingin ku dengar dari bibirmu, setiap hari. seperti berpuluh malam yang kita hias dengan warna pelangi ..